ASPESINDO WILAYAH I DILANTIK

Pelantikan Asosiasi Pengusaha Alat Keselamatan Pelayaran Indonesia (Aspesindo) wilayah I, periode 2018-2020 di BCC Hotel, Batam
 (Foto: Nila)

Keprinews.com, Batam – Asosiasi Pengusaha Alat Keselamatan Pelayaran Indonesia (Aspesindo) Wilayah I, mengukuhkan kepengurusan masa bakti 2018 – 2020 di BCC Hotel Batam, 23 Februari 2019. Sesuai dengan keputusan nomor 01 Musyawarah Besar Aspesindo Tahun 2019 yang dilakukan beberapa hari sebelumnya di Zest Hotel Batam, beberapa kebijkan harus dilaksanakan Aspesindo sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangganya.
Wawan Koswara mengatakan sebagai bentuk penyegaran, Aspesindo dalam dua tahun sekali harus menyelesaikan kepengurusannya. Seperti pergantian kepengurusan atau melanjutkan kepengurusan. Meski sempat tertunda pelantikan kepengurusan Aspesindo periode 2018 - 2020, namun menurut Wawan Koswara, Aspesindo di bawah kepimpinan Syaiful Anwar, tetap melakukan pelayanannya dengan baik.
Aspesindo hadir menyamakan frekwensi dengan pemerintah. Aspesindo sebagai pelaksana alat keselamatan pelayaran, menyadari banyak kekurangan selama menjalankan tugas dan pelayanan. Oleh karena itu Aspesindo sengaja mendudukkan pemerintah pada pengukuhan pengurus Aspesindo untuk menerima masukan dari pemerintah dengan tujuan, Aspesindo lebih baik ke depannya. “Tentu saja banyak kekurangan yang kita lakukan di lapangan. Saya, kami di sini sengaja mengundang pemerintah untuk menerima masukan demi kebaikan Aspesindo,” kata Wawan Koswara.
Secara instansi, sebagai salah satu pendukung, Kasi Kesalamatan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Batam, Oka Harry Putranto mengucapkan terimakasih kepada Aspesindo atas kegiatan kampanye keselamatan kapal yang dilakukan pada akhir tahun 2018 lalu. Sesuai dengan visi pemerintah, Kota Batam menuju Kota Wisata, alat-alat keselamatan kapal menjadi fokus bersama. Oleh sebab itu, kata Oka Harry Putranto, alat-alat keselamatan kapal pada transportasi harus dipenuhi, karena menyangkut keselamatan jiwa manusia.
“Satu hal pokok yang harus kita perhatikan di atas kapal, karena menyangkut keselamatan jiwa manusia,” kata Oka Harry Putranto. Kepada Aspesindo, sebagai pengusahaan alat keselamatan kapal, sesuai dengan instruksi Menteri Perhubungan dan Dirjen Perhubungan Laut, tidak ada kompromi dengan alat-alat keselamatan kapal. Ia mengaku selama ini koordinasi antara KSOP dengan Aspesindo berjalan dengan baik. Oka Harry Putranto belum pernah menerima informasi negatif perihal kinerja Aspesindo. “Saya belum jumpai masalah terkait servis yang dilakukan Aspesindo,” kata Oka Harry Putranto.
Sementara itu, Ketua Aspesindo, Syaiful Anwar mengatakan hingga tahun 2019, perusahaan yang bergabung dengan Aspesindo telah mencapai 31 perusahaan. Selain menjalin silahturahmi, kecurangan yang dilakukan pengusaha maupun pemilik kapal akan terdeteksi melalui informasi yang dibangun dalam organisasi Aspesindo.
“Semacam komunikasi untuk musyawarah supaya satu dengan yang lain tidak dirugikan,” kata Syaiful Anwar. Menurut pantauannya, alat-alat keselamatan kapal sudah terpenuhi di kapal-kapal, sesuai regulasi yang mengaturnya. Namun, Syaiful tidak menampik jika beberapa perusahaan di Batam masih ada yang menjual stiker padahal perusahaan tersebut tidak terdaftar di BTKP (Balai Teknologi Keselamatan Pelayaran). Sebagai organisasi yang sudah terdaftar di BTKP, Aspesindo merasa dirugikan oleh kehadiran perusahaan yang tidak terdaftar tersebut.
Dalam kepemimpinannya, Syaiful Anwar mengatakan akan merangkul anggota baru di Aspesindo sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan oleh BTKP. Selain itu, ia akan mengajak anggota yang sudah bergabung di Aspesindo untuk meningkatkan pelayanan dengan satu tujuan, keselamatan manusia. Menghimbau kepada anggota Aspesindo, menjaga alat keselamatan di laut dan di darat, agar wisatawan atau pun penumpang yang menggunakan transportasi dan fasilitas di darat nyaman saat berkunjung ke Kota Batam.
“Begitu wisatawan masuk ke hotel, mereka akan melihat sistem pengendalian keamanan di hotel dan memastikan mereka merasa nyaman” kata Syaiful Anwar. (Nila)

Editor:red





Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA